Rabu, 24 November 2021

HOBI

 HOBI

Untuk menghibur diri disaat sudah penat dengan tugas ataupun rutinitas sehari hari, biasanya aku akan mendengarkan musik atau menonton video di youtube, atau jika menemukan cerita yang menarik aku akan membaca untuk menhibur diri. Jadi, bisa disimpulkan bahwa hobiku yaitu membaca dan mendengarkan musik!


PROFIL SAYA

 PROFIL SAYA

 

 

Nama Lengkap                : Hanifah Nuril Izzah

Nama Panggilan              : Haniza

Jenis Kelamin                  : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir     : Semarang, 23 Februari 2001

Alamat Rumah                : Jalan Gajah Barat IV, Semarang

Status                               : Mahasiswa

Jurusan                            : Kesehatan Gigi

Kampus                           : Poltekkes Kemenkes Semarang

 
 

CARA MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

 

CARA MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT 

 


Menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak usia dini sangatlah penting, tujuannya adalah dapat memperpanjang fungsi gigi. Beberapa hal yang harus rutin dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut antara lain :

1.      Pola makan yang sehat

Pola makan yang sehat harus diterapkan dalam kehidupan sehari hari, tujuannya untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut. Ada beberapa hal yang dapat mengatur pola makan sehat (Ramadhan, 2010)

a. Mengatur kebiasaan ngemil, makanan cemilan yang mengandung karbohidrat merupakan contributor terbesar penghasil plak.

b. Mengurangi makanan manis dan lengket, dikarenakan makanan manis dan lengket akan menempel lebih lama pada gigi dan akan lebih lama juga gigi tersebut terpapar oleh asam yang dapat merusak gigi.

c.  Memilih makanan yang menyehatkan dan menguatkan gigi, dengan memilih sejenis makanan yang mengandung vitamin, kalsium, protein, dan mineral seperti buah-buahan (apel, jeruk, dll) dan sayur-sayuran (wortel, bayam, dll)

2.     Menyikat gigi

        Menyikat gigi adalah suatu kegiatan untuk membersihkan gigi dari penumpukan plak pada permukaan gigi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan gigi dan mulut (Sariningsih, 2012).            Dalam menyikat gigi, pemilihan pasta gigi juga perlu diperhatikan, pasta gigi yang dianjurkan adalah yang mengandung flour (Putri, dkk, 2011). Selain itu sikat gigi juga perlu diganti apabila bulu sikat sudah mekar atau rusak ataupun sikat gigi tersebut sudah berumur 3 bulan. (Ramadhan, 2010)

3.     Kunjungan ke pelayanan kesehatan gigi

        Menurut pribadi kunjungan ke pelayanan kesehatan gigi secara rutin 6 bulan sekali merupakan salah satu tindakan pencegahan dalam masalah kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, dalam kunjungan ke pelayanan kesehatan akan dilakukan kontrol plak dan scaling.  
1)   Kontrol plak  
            Kontrol plak adalah pengurangan plak mikroba dan pencegahan akumulasi plak pada gigi dan permukaan gusi yang berdekatan, memperlambat pembentukan karang gigi. Kontrol plak merupakan cara yang efektif dalam merawat dan mencegah gingivitis serta merupakan bagian yang sangat penting dalam urutan perawatan dan pencegahan penyakit rongga mulut (Fauzan, 2010). 
          Tindakan menjaga kebersihan rongga mulut dapat dilakukan dengan cara kontrol plak. Kontrol plak merupakan upaya pembersihan plak gigi secara teratur serta pencegahan akumulasinya di permukaan gigi dan gingiva. Kontrol plak dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain menggosok gigi dengan sikat gigi, pembersihan interdental gigi, kontrol plak secara kimiawi dengan obat kumur dan kunjungan rutin ke dokter gigi (Dewi Saputri, 2017)
2)        Scaling  
            Scaling adalah suatu proses membuang plak dan calculus dari permukaan gigi. Tujuan utama dari scaling adalah mengembalikan kesehatan gusi dengan cara membuang semua elemen yang menyebabkan radang gusi, (plak, calculus) dari permukaan gigi (Putri, Herijulianti, dan Nurjanah, 2010).

 

Penyakit Gigi dan Mulut

Gigi dan mulut merupakan jalan utama masuknya makanan yang kita makan. Oleh karena itu kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut sangatlah penting. Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit gigi dan mulut, antara lain seperti diet yang tidak sehat, merokok, kebersihan mulut yang tidak terawatt, jamur, bakteri. Bebrapa faktor tersebut dapat menimbulkan penyakit gigi dan mulut, seperti ;

1. Gingivitis, merupakan penyakit radang gusi yang mengalami pembengkakan pada mulut yang disebabkan oleh kurangnya kebersihan mulut sehingga memnyebabkna adanya plak dan karang gigi yang menumpuk. (Lita, 2016)

2.   Karies gigi, merupakan penyakit gigi yang terjadi pada kerusakan jaringan gigi sehingga membentuk lubang atau karies (Mariyam Ana, dkk, 2018)

3.   Pulpitis, merupakan proses radang pada jaringan pulpa gigi yang menetap, gejalanya yakni gigi nyeri ketika memdapat ransangan panas atau dingin. (Mariyam Ana, dkk, 2018)

4.   Nekrosis pulpa, merupakan penyakit gigi yang disebabkan oleh adanya bakteri, trauma dan iritasi ynag menyebabkan kerusakan dan kematian pada pulpa yang disebabkna oleh pulpitis yang tidak dirawat. (Mariyam Ana, dkk, 2018)

5.   Periodontitis, merupakan inflamasi jaringan dan infeksi yang terjadi pada gingival yang tidak dirawat dan menyebar ke ligament dan tulang alveolar penyangga gigi. (Mariyam Ana, dkk, 2018)

6.   Herpes simpleks adalah infeksi virus HIV yang terjadi pada sudut bibir atau mulut. Gejala yang timbul antara lain ialah gigi sensitive, terbakar pada daerah bibir atau perbatasan kulit bibir. (Mariyam Ana, dkk, 2018)

7.  Glositis merupakan penyakut radang pada lidang dimana akan adanya pembengkakan di lidah, jika bertambah parah nantinya akan memicu penyumbatan pernapasan. (lita,2016)

8.   Impaksi gigi, merupakan erupsi pada gigi yang disebabkan adanya malposisi, kekurangan tempat atau terhalanginya gigi yang lain. Hal itu dapat menyebabkan gusi bengkak, demam, dan gigi tumbuh yang tidak sempurna. (Mariyam Ana, dkk, 2018)


PKL PUSKESMAS TENGARAN (JKG POLKESMAR)

 PKL PUSKESMAS TENGARAN (JKG POLKESMAR) 

 


         Salah satu pilar strategi pembangunan kesehatan adalah peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan. Hal ini berarti setiap tenaga kesehatan harus professional dalam melaksanakan misinya di masyarakat sesuai dengan strategi pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan. Disamping itu pelayanan keperawatan berorientasi pada masalah dengan menggunakan pendekatan ilmiah serta dilandasi etika profesi. Hal ini berarti tenaga kesehatan khususnya Ahli Madya Kesehatan Gigi harus mampu menguasai metode kerja di masyarakat, yaitu melaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dan berorientasi pada Undang-Undang RI No. 23 tahun 1992.   

            Sebagai bagian dari tenaga kesehatan Ahli Madya Kesehatan Gigi maka harus mengetahui tentang dasar manusia oleh karena itu Ahli Madya Kesehatan Gigi sangat perlu dibekali dengan kemampuan, pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang prima agar dapat melaksanakan tugas pokok. 

          Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai ajang latihan dalam mengaplikasikan segala teori yang diperoleh selama proses perkuliahan merupakan kesempatan bagi peserta didik untuk berlatih kerja dalam kondisi sebenarnya. Mahasiswa juga dilatih untuk berhubungan dengan masyarakat dimana sebagai individu mereka berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan, khususnya pelayanan gigi dan mulut tanpa dibedakan status dan golongannya. 

           Salah satu tempat dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan oleh mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Semarang, adalah di Puskesmas Tengaran, PKL ini dilaksanakan dalam kurun 1 bulan yang bergilir pada 4 kelompok, saya yang merupakan bagian kelompok 4 melaksanakan PKL tersebut pada tanggal 26 April 2021 – 1 Mei 2021. 

            Puskesmas merupakan salah satu unit dalam mata rantai upaya rujukan kesehatan yang berperan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penyelenggaraan upaya kesehatan semula berupaya pelayanan kuratif dan rehabilitatif telah berkembang mencakup upaya promotif dan preventif sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan kebijaksanaan fungsi puskesmas, ilmu serta teknologi kedokteran. 

A. Gambaran singkat Puskesmas Tengaran  

    Puskesmas Tengaran terletak di Jalan Salatiga Solo km 9, Kecamatan Tengaran, Kabupaten  Semarang, Provinsi Jawa Tengah.  

        Puskesmas Tengaran merupakan salah satu puskemas di kota salatiga sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama yang melayani berbagai program puskesmas seperti periksa kesehatan (check up), pembuatan surat keterangan sehat dan surat rujukan, rawat jalan, melakukan penambalan gigi, pencabutan gigi, pemeriksaan tensi, tes kehamilan, bersalin/persalinan, periksa anak, tes golongan darah, asam urat, kolesterol, dan lain sebagainya.

Dalam pelayanannya Puskesmas Tengaran di lengkapi juga dengan Poli Gigi dan Mulut, Poli Umum, KB, KIA, Imunisasi, PDP,VCT & IMS, Gizi dan Sanitasi, Laboratorium, Persalinan, Rawat Inap, IGD 24 Jam.

Puskesmas Tengaran Memiliki Visi, Misi, dan Motto sebagai berikut,

Visi  : Terwujudnya layanan prima, sebagai penunjang Kecamatan Tengaran sehat 

Misi : 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu mudah, cepat, dan tepat 

2. Meningkatkan pemberdayaan & peran serta masyarakat, menuju kemandirian dibidang kesehatan.

Motto : “Cepat, Empati, Ramah, Inovatif, dan Akurat”

 

 

B. Dalam tempat praktik tersebut, yang dilakukan praktikan  

1.      Komunikasi Terapeutik

Komunikasi terapeutik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan direncanakan secara sadar yang bertujuan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik yang telah dilakukan berupa tahap preinteraksi, tahap orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi.  

       a.      Tahap Prainteraksi 

   - Tahap preinteraksi merupakan tahap dimana perawat gigi belum bertemu dengan pasien dan perawat gigi melakukan persiapan diri sebelum bertemu dengan pasien.

    -  Pada tahapan ini telah dilakukan kegiatan seperti mempersiapkan ilmu, ruangan, alat dan bahan serta alat perlindungan diri.

        b.     Tahap Orientasi 

              - Tahap orientasi merupakan tahap dimana perawat gigi baru pertama kali bertemu dengan pasien.

   - Pada tahapan ini telah dilakukan anamnesa dan  pengukuran tanda-tanda vital pada pasien sebelum akan diberikan perawatan.

        c.      Tahap Kerja

    -  Tahap kerja merupakan tahap dimana perawat gigi sudah mulai melakukan perawatan kepada pasien.

    - Pada tahapan ini telah dilakukan pemeriksaan, diagnosa masalah kesehatan gigi dan mulut, menjelaskan rencana perawatan dan melakukan perawatan pada pasien.

         d.     Tahap Terminasi

    - Tahap terminasi merupakan tahap dimana perawat sudah selesai melakukan perawatan dan melakukan evaluasi hasil kerja dengan pasien.

     - Pada tahap ini telah dilakukan menjelaskan kepada pasien untuk tidak makan dan minum selama 1 jam setelah tindakan penambalan, menjelaskan kepada pasien untuk menggigit tampon selama 1 jam serta tidak memainkan area yang telah dicabut dengan lidah setelah tindakan pencabutan, mengarahkan pasien untuk mengambil obat di apotek setelah diberikan resep.

2.      Promotif

Kegiatan promotif merupakan suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.

Kegiatan promotif yang dilakukan berupa penyuluhan kepada pasien dengan topik yang telah di tentukan yaitu penyuluhan tentang karang gigi, periodontitis dan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut.

3.      Preventif

Preventif diartikan sebagai "pencegahan". Yang dimaksud dengan preventif kesehatan atau upaya kesehatan preventif adalah suatu upaya melakukan berbagai tindakan untuk menghindari terjadinya berbagai masalah kesehatan yang mengancam diri kita sendiri maupun orang lain di masa yang akan datang.

Kegiatan preventif yang bisa di lakukan saat PBL yaitu tindakan skaling, sedangkan tindakan Topical Application (TA) dan Fissure Sealant belum bisa di lakukan di puskesmas. 

4.      Kuratif

Upaya  kuratif adalah suatu upaya kesehatan yang dilakukan untuk mencegah penyakit menjadi lebih parah melalui pengobatan. Upaya kesehatan kuratif juga dapat diartikan sebagai usaha medis yang dilakukan untuk menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit yang diderita seseorang.